Cinta dan harta bisa jadi sebagai pemicu terjadinya seks bebas dikalangan pelajar SMA. Seks bebas lagi seks bebas lagi. Dimana-mana terjadi itu lagi-itu lagi. Seperti ada sekenario global yang ingin menghancurkan negeri ini.
-----------------------------------------
Ambil Sekarang Puluhan Gratis.
Tinggal Copy Paste dan Tinggal Print.
-----------------------------------------
Karena salah satu cara jitu menghancurkan sebuah negara adalah menghancurkan dari dalam yang salah satunya adalah menghancurkan mental, moral dan spiritual remajanya. Mereka berakhlak bejat, tidak punya kemandirian, dan tidak mengenal adat/ tradisi dan jauh dari agama. Lengkap sudah. Dengan sendirinya negara itu lambat laun akan runtuh. Hanya tinggal menunggu waktu. .....waduh serius amat yah kaya ahli perang aja seehhh.
Kita kembali lanjutkan ceritanya kepada seks bebas. Departemen Kesehatan RI sebagaimana disapaikan waspada.co.id, mengatakan, berdasarkan hasil penelitian, di Indonesia, termasuk kota Medan, hampir kebanyakan anak – anak pelajar, khsususnya SMA pernah melakukan seks bebas. Dari alasan utama ekonomi sebagai langkah awal, hingga menjadi kenikmatan tersendiri, ketagihan dan terus berulang.
“Seks bebas sudah menjadi hal biasa di kalangan pelajar, apalagi mahasiswa. Hal itu baik dilakukan atas dasar cinta ataupun motif ekonomi, sehingga dengan sering melakukan seks bebas dapat menimbulkan resiko penyakit HIV&AIDS,” kata direktorat P2ML Dirjen P2PL Depkes RI , Jein Uktolseja, kepada Waspada Online, malam ini.
Menurutnya, penelitian juga mengungkapkan, bahwa mayoritas para pelaku seks bebas tadi menjadi lingkaran setan yang sangat sulit untuk diputuskan. Inilah yang menjadi kontribusi dalam menjadikan Indonesia sebagai negara tercepat dalam penularan HIV/AIDS.
Untuk itu perlu adanya tindakan preventif dari pemerintah, dan juga pengawasan dari orang tua masing-masing untuk mengawasi para pelajar, agar jangan terulang.
“Karena hal itu untuk menekan penyebaran virus HIV&AIDS , karena seks bebas merupakan jalan masuk terkena virus HIV&AIDS,” tukasnya.
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar